Langsung ke konten utama

6 + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan

Syifa.com - Untuk membantu sobat yang sedang mencari jawaban terkait audit laporan keuangan. Saya coba menyajikan jawaban yang mungkin bisa membantu sobat untuk menjawab soal yang diberikan oleh dosen/guru kalian.
6  + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan
6  + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan
Berikut soal dan jawabanya :

1. Jelaskan pengertian Risiko Audit.

Jawab : Konsep penting kedua yang ada dalam audit adalah risiko audit. Risiko audit merupakan risiko di mana auditor tanpa sadar dapat memberikan pendapat pada laporan keuangan yang salah saji material.

Risiko uadit adalah risiko bahwa auditor mengungkapkan suatu pendapat audit yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung salah saji material.

Laporan standar auditor menyatakan bahwa audit hanya menyediakan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji material. Istilah keyakinan yang memadai menyiratkan beberapa risiko bahwa salah saji material bisa hadir dalam laporan keuangan dan auditor akan gagal untuk mendeteksi itu.

Auditor merencanakan dan melakukan audit untuk mencapai tingkat rendah risiko audit yang bisa diterima. Auditor mengendali tingkat rendah risiko audit yang bisa diterima. Auditor mengendali tingkat risiko audit dengan efektivitas dan luas pekerjaan audit yang dilakukan. 

Semakin efektif dan ekstensif sebuah pekerjaan audit, semakin rendah risiko bahwa salah saji akan tidak terdeteksi dan menurunkan risiko bahwa auditor akan menerbitkan laporan yang tidak tepat. Namun, konsep keyakinan yang memadai berarti auditor dapat melakukan audit sesuai dengan standar audit profesional dan mengeluarkan pendapat atas laporan keuangan yang masih mungkin mangandung salah saji material.

Demikian pula, karena pertimbangan biaya dan sangat tidak mungkin untuk memeriksa setiap hal yang tercermin dalam laporan keuangan suatu entitas, risiko bahwa auditor keliru dalam mengeluarkan opini laporan keuangan salah saji material yang tidak dapat dihilangkan menjadi nol.

Bahkan, auditor yang sangat berhati-hati dan kompetern sekalipun hanya dapat menawarkan keyakinan memadai, bukan keyakinan yang sepenuhnya.

2. Jelaskan bukti terkait asersi manajemen itu ?

Jawab : Konsep penting ketiga yang ada dalam audit adalah bukti mengenai asersi manajemen. Sebagian besar auditor bekerja untuk sampai pada opini atas laporan keuangan. Pekerjaan tersebut, yaitu mendapatkan dan mengevaluasi bukti. 

Bukti audit terdiri atas hal yang mendasari data akuntansi dan setiap informasi tambahan yang tersedia untuk auditor, baik yang berasal dari klien maupun eksternal. Asersi manajemen digunakan sebagai kerangka kerja untuk memandu pengumpulan bukti audit.

Asersi dihubungkan dengan penilaian materialitas dan risiko audit yang digunakan oleh auditor untuk menentukan sifat, waktu, dan luasnya bukti yang dikumpulkan. Setelah auditor memperoleh bukti yang cukup dan akurat bahwa asersi manajemen dapat diandalkan untuk setiap akun yang signifikan dan pengungkapan, auditor memiliki keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar.

Dalam memperoleh dan mengevaluasi kesesuaian bukti audit, auditor memberi perhatian terhadap relevansi dan keandalan bukti. Relevansi mengacu pada apakah bukti berkaitan dengan asersi manajemen tertentu yang diuji. 

Keandalan mengacu pada tanda-tanda bukti yang dikenali. Dengan kata lain, bisakah jenis bukti tertentu dapat diandalkan untuk menjadi indikator kondisi sesungguhnya suatu saldo akun atau asersi yang sedang diuji?

Auditor jarang memiliki hak istimewa dalam memperoleh bukti yang benar-benar meyakinkan terkait keadaan sebenarnya dari asersi tertentu. Pada sebagian besar situasi, auditor hanya mampu memperoleh bukti yang cukup untuk mengetahui bahwa asersi disajikan secara wajar. 

Selain itu, pada sebagian besar audit, auditor hanya menguji sampel dari transaksi yang diproses selama periode auditing.

3. Jelaskan secara singkat mengapa pada sebagian besar penugasan audit, seorang audit hanya menguji sampel dari transaksi yang muncul ?

Jawab : Mengapa auditor mengandalkan konsep seperti materialitas dan risiko audit dalam mendesain sebuah audit? Mengapa tidak menguji semua transaksi yang muncul selama periode, sehingga risiko audit bisa dikendalikan menjadi nol, dan demikian pula dengan salah saji tidak material? 

Alasan utama adalah biaya dan kelayakan audit. Dalam sebuah bisnis skala kecil, auditor mungkin mampu menguji semua transaksi yang muncul selama periode auditing dan tetap bisa menerbitkan laporan audit yang layak dari segi waktu.

Namun, ada kemungkinan pemilik bisnis tidak mampu membayar audit yang demikian luas. Untuk organisasi yang besar, transaksi dalam jumlah yang kecil mungkin mencapai jutaan, materialitas akan mencegah auditor untuk menguji setiap transaksi. Ada keseimbangan antara ketelitian atau presisi audit dengan biaya yang harus dikeluarkan.

Untuk menangani ketidakmampuan menguji setiap transaksi yang terjadi, auditor menggunakan (1) pengetahuan yang dimiliki tentang transaksi dan/atau (2) pendekatan sampel untuk menguji sebagian dari transaksi. Seringkali auditor menyadari bahwa bagian dalam saldo akan kemungkinan mengandung salah saji berdasarkan pada audit sebelumnya, pemahaman sistem pengendalian internal, atau pengetahuan tentang industri klien.

Sebagai contoh, pengetahuan auditor sebelumnya mungkin mengindikasikan bahwa transaksi dengan jenis pelanggan tertentu memiliki kemungkinan lebih untuk menjadi salah saji. Auditor dapat mempergunakan informasi terdahulu ini untuk secara khusus memilih transaksi tersebut (misalnya, akun piutang tertentu) untuk diuji.

Ketika auditor tidak mendapatkan informasi khusus terkait transaksi tertentu atau bagian yang mungkin memiliki salah saji, maka auditor akan menggunakan prosedur pengambilan sampel yang meningkatkan kemungkinan untuk memperoleh sampel yang representatif terhadap populasi transaksi atau bagian akun. 

Dalam kasus tertentu, auditor menggunakan hukum probabilitas untuk membuat simpulan tentang salah saji potensial berdasarkan pengujian transaksi atau bagian akun.

Ukuran sampel yang dipilih auditor merupakan fungsi dan materialitas dan tingkat keyakinan yang diinginkan atas akun atau asersi yang sedang diuji. Terdapat hubungan terbalik antara ukuran sampel dan materialitas, dan hubungan langsung antara ukuran sampel dan tingkat keyakinan yang diharapkan.

Sebagai contoh, apabila auditor menilai materialitas untuk akun dalam jumlah kecil, sampel yang lebih besar. Hal ini muncul karena auditor bisa memperoleh lebih banyak bukti (sampel yang lebih besar) agar memiliki kemungkinan yang layak dalam mendeteksi kesalahan yang kecil.

Anda membayangkan materialitas sebagai "kehalusan saringan auditor" Jumlah materialitas yang rendah mempersyaratkan auditor untuk menggunakan saringan yang lebih halus dengan tujuan untuk mendeteksi kesalahan yang lebih kecil dan membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk menciptakan saringan yang lebih halus.

Tidak jauh berbeda dengan hal tersebut, apabila tingkat keyakinan yang diharapkan meningkat pada tingkat materialitas tertentu, ukuran sampel yang diperlukan untuk menguji asersi menjadi lebih besar.

4. Apa sajakah tahapan penting dalam proses audit ?

Jawab : Pertimbangan mengenai tugas auditor dari perspektif logika. Produk akhir dari pekerjaan auditor atas laporan keuangan adalah pendapat audit yang mengindikasikan apakah laporan keuangan klien terbebas dari salah saji material atau tidak. 

Apakah yang bisa dilakukan auditor untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk mengembangkan dan mendukung pendapat tersebut ? Pertama auditor harus memperoleh pemahaman saksama dari kliennya tentang bisnis yang dimiliki klien dan industrinya.

Auditor harus memahami risiko yang dihadapi klien, bagaimana mengatasi risiko tersebut, dan risiko apakah yang kemungkinan akan tetap muncul terkait salah saji material  dalam laporan keuangan. Dengan pemahaman ini, auditor merencanakan prosedur yang akan menghasilkan bukti yang membantu dalam mengembangkan dan mendukung pendapat atas laporan keuangan.

Untuk memahami proses ini secara intuitif, pertimbangkan untuk apa laporan keuangan dibuat. Sistem akuntansi mengumpulkan, mencatat, dan meringkas transaksi secara individual. Entitas harus mendesain dan mengimplementasian pengendalian untuk memastikan bahwa transaksi tersebut dikelompokkan dan diringkas dalam berbagai saldo akun, dan akhirnya, laporan keuangan disusun dengan mengelola kumpulan saldo akun tersebut. 

Terdapat tiga tahap proses akuntansi yang dilakukan dalam mempersiapkan laporan keuangan, yaitu pengendalian internal yang diimplementasikan untuk memastikan transaksi individual dikumpulkan dalam saldo akun. Proses ini sangat disederhanakan namun akan membantu kita untuk memahami proses akuntansi seorang klien di mana auditor fokus untuk mengumpulkan bukti.

Pekerjaan pokok auditor adalah untuk menyampaikan pendapat apakah laporan keuangan disajikan secara wajar atau tidak. Masuk akal jika kemudian auditor bisa mendesain prosedur untuk mengumpulkan informasi langsung tentang saldo akhir saldo akun yang menyusun laporan keuangan.

Sebagai contoh, seorang auditor bisa melakukan konfirmasi terhadap saldo akhir dari akun kas dengan menghubungi bank klien, atau auditor bisa jadi memverifikasi saldo akhir akun persediaan secara individual yang membentuk saldo persediaan. 

Tetapi, ingat bahwa saldo akun dibentuk dari transaksi individual yang muncul selama tahun lalu (atau sebelumnya). Apabila auditor mendesain prosedur untuk menguji apakah transaksi dicatat dan diperlakukan dengan tepat, auditor dapat memperoleh informasi tidak langsung tentang saldo akhir akun yang kemungkinan disajikan secara wajar.

Informasi ini dengan jelas menghapus satu langkah dari saldo akhir akun itu sendiri. Tetapi, kita masih bisa membuat satu langkah cadangan lagi. Jika auditor mendesain prosedur untuk menguji apakah pengendalian internal entitas atas transaksi keuangan efektif atau tidak, auditor bisa memperoleh informasi tambahan secara tidak langsung terkait dengan apakah saldo akun disajikan secara wajar.

Apabila pengendalian dilakukan secara efektif, maka transaksi akan sangat memungkinkan dicatat dan diringkas secara benar. Hal ini berarti bahwa, pada gilirannya, saldo akun kemungkinan juga akan terbebas dari salah saji material. Jika dibandingkan informasi terkait dengan suatu transaksi, informasi mengenai pengendalian internal merupakan informasi tidak langsung. 

Namun, informasi tersebut merupakan informasi yang sangat bermanfaat. Meskipun faktanya bahwa pengendalian internal merupakan informasi tidak langsung, bukti tentang pengendalian internal seringkali merupakan bentuk bukti yang relatif efektif dari segi biaya.

Auditor dapat mengumpulkan bukti pada setiap tiga tahapan berbeda dalam sistem akuntansi klien untuk membantu menentukan apakah laporan keuangan disajikan secara wajar, yaitu (1) pengendalian internal diletakkan oleh klien untuk memastikan penanganan transaksi secara tepat (yaitu mengevaluasi dan menguji pengendalian); (2) transaksi memengaruhi setiap saldo akun (yaitu menguji sampel dari transaksi yang terjadi selama periode), dan (3) saldo akun pada akhir periode itu sendiri (yaitu menguji sampel dari hal-hal yang membentuk saldo akun pada akhir tahun). 

Bukti yang secara langsung terkait dengan saldo akhir biasanya merupakan bukti dengan kualitas tertinggi, tetapi juga bukti yang butuh biaya tinggi. Jadi, auditor seringkali akan menggunakan dasar kombinasi bukti dari ketiga tahapan dalam membentuk opini audit mengenai kewajaran laporan keuangan. Fokus pada tiga area ini tergantung pada kondisi dan biasanya menjadi diskresi auditor.

5. Jelaskan paragraf laporan audit wajar tanpa pengecualian untuk klien berupa perusahaan publik ?

Jawab :  Laporan audit yang wajar tanpa pengecualian merupakan jenis laporan audit yang paling banyak diterbitkan. Dalam konteks ini wajar tanpa pengecualian artinya laporan keuangan bebas dari salah saji material, auditor tidak menemukan perlunya untuk memberikan syarat atas pendapatnya terkait dengan kewajaran laporan keuangan.

Sementara itu, kewajaran umum bagi auditor untuk menemukan salah saji yang memerlukan koreksi, klien auditor juga selalu mau untuk membuat penyesuaian yang diperlukan untuk menerima pendapat tepat.

6. Jelaskan apa syarat supaya laporan audit mendapat pendapat wajar tanpa pengecualian ?

Jawab : Supaya laporan audit mendapat pendapat wajar tanpa pengecualian, audit harus dilakukan sesuai standar yang berlaku, auditor harus independen, dan tidak ada keterbatasan signifikan yang mucul pada prosedur auditor, dan laporan keuangan klien harus bebas salah saji material sesuai dengan kriteria prinsip akuntansi yang berlaku umum. 

Jika salah satu dari kondisi ini tidak terpenuhi, maka auditor menerbitkan laporan yang menyatakan pada pembaca tentang sifat laporan dan alasan mengapa laporan tidak diberikan pendapat wajar tanpa pengecualian.

Contohnya, katakanlah laporan keuangan klien mengandung salah saji yang menurut auditor dianggap material dan klien menolak untuk mengoreksi salah saji tersebut. 

Auditor kemungkinan akan memberikan laporan dengan syarat (qualify), menjelaskan bahwa laporan keuangan tersebut dinyatakan secara wajar, kecuali untuk salah saji yang diidentifikasi oleh auditor. 

Apabila salah saji tersebut dianggap sangat material, sehingga akan memengaruhi interpretasi atas laporan keuangan, maka auditor akan menerbitkan pendapat tidak wajar "adverse", yang mengindikasikan bahwa laporan keuangan disajikan secara tidak wajar dan tidak bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan. Jenis laporan lain yang tersedia oleh auditor bergantung pada kondisi.

Laporan audit merepresentasikan puncak dari proses audit dan merupakan sarana utama untuk mengomunikasikan pendapat auditor tentang laporan keuangan klien terhadap pihak luar.

Nah itulah artikelnya yang bisa saya bagikan. Semoga bisa membantu sobat yang sedang mencari jawaban tentang audit laporan keuangan. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya. Insya Allah .
Note: Anda tidak diperkenankan mengambil artikel ini untuk diposting di halaman web apapun yang anda miliki tanpa izin dari penulis blog ini. Atas pengertiannya saya ucapkan terimakasih.

Postingan populer dari blog ini

5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan

Syifa.com - Pasti sobat yang sedang baca artikel blog ini sedang mencari jawaban terkait jasa assurance dan audit laporan keuangan. Sobat tepat sekali mengunjungi blog ini. Karena di artikel blog ini saya akan menyajikan soal beserta jawabannya tentang jasa assurance dan audit laporan keuangan.  5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan Berikut soal dan jawabannya : 1. Tanya : Jelaskan hubungan dasar pemilik dan manajer untuk membantu dalam memahami permintaan untuk auditing ? Jawab : Model prinsipal-agen merupakan alat konseptual yang bermanfaat dan dapat dikembangkan dalam hubungan kontrak pekerjaan yang lebih kompleks antara prinsipal dan agen, dan konsep ini juga bisa diterapkan pada jenis hubungan lain yang ada dalam suatu entitas. Contohnya, bagaimana pemberi pinjaman mencegah manajemen untuk meminjam dana dan menggunakkannya secara tidak tepat? Satu cara adalah dengan menempatkan perjanjian terbatas dalam hal perjanjian utang yang harus d...

Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia

Syifa.com - Profesi Akuntan di Indonesia  terhimpun dalam Ikatan Akuntan Indonesia yang berdiri pada 23 Desember 1957. Dewan Standar Akuntansi merupakan salah satu lembaga di bawah Ikatan Akuntan Indonesia yang bertugas menyusun dan menetapkan pernyataan standar akuntansi keuangan. Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia Kebutuhan standar akuntansi keuangan dirasakan perlu sejak diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun 1973. Pada tahun tersebut dibentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan struktur dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standar (GAAS). Panitia tersebut menghasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1973 dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Keduanya merujuk pada US-GAAP dan US-GAAS. Selama hampir sembilan tahhun, PAI tidak mengalami perkembangan, perubahan, maupun penambahan dari standar yang dibuat, padahal rujukan utamanya mengalami perubahan yang pesat. berdasarkan ketentuan yang ada saat itu, pengesahan ...

Makalah Anggaran Operasional

ANGGARAN PERUSAHAAN DISUSUN OLEH :  KELOMPOK 2 : ALIANSYAH                (14 401 083) M.TOHIR                      (14 401 080) ANITA MULTI.S          (14 401 077) VANESSSA D K           (14 401 079) SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI  YAYASAN PENDIDIKAN UJUNG PANDANG (STIE-YPUP) 2016 Kata pengantar Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga ucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena kete...