Lebih dari sepuluh pedagang rujak manis berjajar-jajar di tepi
sebuah jalan raya ramai. Setiap ada kendaraan yang menepi mereka berdiri
menjajakan dagangannya.
Ketika kendaraan itu berhenti di salah satu pedagang,
yang lain kembali duduk tanpa kehilangan harapan. Beberapa tahun lalu hanya
satu dua saja pedagang yang menggelar rujak manisnya di sana. Kini jalan itu
dikenal dengan nama jalan rujak manis.
Wahai pedagang, tidaklah dengan demikian kalian bersaing ketat
satu sama yang lain? Salah seorang pedagang menjawab, "Ah, mengapa kami
harus menganggap yang lain sebagai pesaing?
Setiap pagi dan petang kami
sama-sama mendorong rombong datang dan pergi di jalan ini. Bahkan setiap saat
kami bisa saling bertukar-tukar buah bila ada yang membutuhkan.
Kami dikenal karena beramai-ramai berdagang di jalan ini. Pedagang
yang lebih suka berdagang sendiri di tempat lain lebih sulit mendatangkan
pembeli. Kami menyebutnya bersaing dalam kebersamaan."
Pesan: Rezeki
itu sudah diatur dengan sedemikian sempurna oleh Allah swt., sehingga meskipun
berjualan di tempat yang sama, barang yang sama maka pembeli yang datang adalah
mutlak rezeki masing-masing pedagang itu yang telah ditetapkan Allah swt.
sebelum kita dilahirkan ke dunia ini.