"Dan katakanlah : "Bekerjalah
kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan
orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan." (At-Taubah : 105)
Open Up Your Mind
Apa itu kerja? Kenapa seseorang harus
bekerja? Lalu apa tujuan kita dalam bekerja?
Ada orang yang menganggap kerja sebagai
tujuan hidup. Hidup adalah bekerja. Mereka menjadikan hari-hari disepanjang hidupnya
untuk bekerja. Mereka kemudian menjadi orang yang kecanduan kerja atau maniak
kerja.
Bangsa Jepang, menurut cerita adalah
bangsa yang kecanduan kerja, disusul Korea Selatan, Cina dan Singapura. Mereka
kemudian dikenal dengan Little Dragons from asia, naga-naga kecil dari Asia.
Karena kerja keras mereka kemakmuran pun tinggi. Berapa lama kerja mereka? Ada
yang mengatakan delapan jam per hari, bahkan bisa lebih. Bayangkan dengan
bangsa kita.
Coba kita lihat kantor-kantor pemerintah
di negara kita; berapa banyak yang baca koran dan merokok waktu kerja ? Berapa
banyak yang nonton YouTube waktu kerja. Berapa banyak yang waktu kerja mangkir,
bolos ? dan seterusnya.
Ada yang menjadikan kerja sebagai sebuah
perwujudan dari dharma atau kebajikan. Mereka menjadikan kerja sebagai bagian
dari peribadatan atas ajaran mereka, seperti dalam ajaran Hindu.
Sebagian orang ada yang melihat kerja
sebagai sebuah seni. Bahkan kerja sebagai seni dari hati yang paling dalam.
Artinya dalam bekerja, jiwa, pikiran dan perasaan menjadi bagian yang paling
mendasar untuk kelancaran dalam bekerja.
Jadi, sebagai makhluk hidup yang butuh
makan kita harus bekerja banting tulang peras keringat demi kelangsungan hidup
kita.
Dalam ajaran Islam, kerja adalah dipandang
sebagai ibadah yang amat mulia. Kerja harus diniatkan sebagai usaha untuk
menegakkan atau memperkuat kita dalam beribadah kepada Allah SWT.
Bekerja keras demi anak dan isteri atau
saudara adalah mulia jika diniatkan karena Allah SWT. Nabi Dawud as. yang kaya
raya juga makan dari hasil kerja keras tangannya sendiri. Nabi Muhammad Saw
adalah pedagang yang jujur dan sukses. Khalifah Umar bin Khatab meski seorang
penguasa Muslim tetap saja bekerja keras.
Kalau kita mengerti bahwa kerja itu bukan
karena uang semata, bukan karena seni semata, tapi bagian dari perwujudan atau
realisasi ketaatan kita dalam menjalankan perintah agama, Maka kita sangat
menghargai apa itu kerja; Kerja identik ibadah itu sendiri.
Karena di dalam kerja itu kita terus
dituntut untuk terus menerapkan ajaran-ajaran yang diperintahkan dan menghidari
yang dilarang.
Jadi, kalau begitu mulai sekarang kita
mesti membangun pola pikir, tekad dan semangat yang baru; agar dalam bekerja
kita selalu di turunkan rahmat oleh Allah SWT.
Nah itulah artikel yang bisa saya bagikan
saat ini, Semoga bermanfaat yah
Terima kasih sudah berkunjung di blog yang
sederhana ini. Sampai jumpa di artikel selanjutnya ya. bye bye...