Langsung ke konten utama

Cara belajar dari teguran

Syifa.com -  Pernahkah kita belajar dari teguran? Atau malah sebaliknya kita merasa kesal karena di tegur? Sebenarnya teguran itu adalah bumbu penyedap dalam kehidupan kita. Kenapa ? karena dengan adanya teguran, kita bisa melihat apa yang kurang dari kinerja yang kita lakukan selama ini.

Cara belajar dari teguran

Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang teguran. Kita harus tahu dulu apa itu teguran ? Teguran itu menurut saya adalah sesuatu yang membangun semangat untuk lebih baik lagi. Memang sebagian orang menganggap teguran itu adalah sesuatu yang menyakitkan hati.


Tetapi kita harus sadar bahwa ketika di tegur maka ada sesuatu yang salah atau kurang dari diri kita. Entah itu dari kelakuan kita, cara kita bekerja, atau cara kita berbicara. Jadi dengan adanya teguran kita bisa memperbaiki sesuatu yang kurang atau kesalahan tersebut.

Dilihat dari sumbernya,  ada tiga jenis teguran yaitu teguran dari Tuhan, Alam , dan manusia.

a. Teguran dari Tuhan.

Kita adalah manusia yang tidak bisa menjadi malaikat. Karena kita diciptakan dari dua unsur berbeda yang disatukan oleh Tuhan ketika mencipta makhluk yang bernama Manusia. Manusia terdiri dari unsur ketuhanan dan unsur tanah. Ketika yang suci (Roh yang ditiupkan) di campur dengan yang kotor (tanah) maka akan sering melakukan kesalahan. 

Karena manusia tempatnya salah maka Tuhan perlu memberikan teguran agar selalu dalam jalur yang telah ditentukan oleh Tuhan dalam menjalankan kehidupan di dunia ini. Tuhan menurunkan petunjuk berupa kitab dan mengutus seorang manusia yang menjadi perantara untuk menjelaskan petunjuk yang di turunkan-Nya.

Sehingga manusia tidak bingung dalam menjalankan kehidupan ini. Tetapi yang namanya manusia walaupun diberikan petunjuk pasti ada penyelewengan dari petunjuk tersebut karena di pengaruhi oleh kenikmatan dunia yang fana ini.

Oleh karena ada penyelewengan tersebut Tuhan akan menegur manusia tersebut dengan berbagai cara menurut kehendak Tuhan sendiri. Dengan adanya teguran diharapkan manusia mau mengintrospeksi diri agar selalu dalam koridor yang wajar menurut Tuhan-Nya.

b. Teguran dari Alam.

Jenis teguran ini tidak terlepas dari jenis teguran yang pertama tadi, Karena alam bergerak sesuai dengan izin dari Yang Maha Kuasa. 

Teguran dari alam berupa tanah longsor, banjir, tsunami, dan lain-lain. Adalah sebuah teguran untuk manusia. Supaya manusia mau merawat bumi ini dengan baik sesuai petunjuk Yang Maha Kuasa. Sehingga bencana alam tersebut tidak terjadi lagi.

c, Teguran dari Manusia.

Jenis teguran ini biasanya terjadi ketika kita berinteraksi dalam hubungan hablumminannas. Misalnya ketika kita hidup di tengah masyarakat. Tentu ada ketidak cocokkan antara tingkah laku kita dengan orang lain.

Jika orang lain menegur kita, sebaiknya jangan terlalu merespons dengan reaksi yang berlebihan. Kita menginstropeksi diri. Mungkin ada tingkah laku yang kurang berkenan di hati orang lain. Setelah itu kita memperbaiki diri agar lebih baik dari sebelumnya dan bermanfaat banyak bagi orang lain.

Note: Anda tidak diperkenankan mengambil artikel ini untuk diposting di halaman web apapun yang anda miliki tanpa izin dari penulis blog ini. Atas pengertiannya saya ucapkan terimakasih.     

Postingan populer dari blog ini

6 + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan

Syifa.com - Untuk membantu sobat yang sedang mencari jawaban terkait audit laporan keuangan. Saya coba menyajikan jawaban yang mungkin bisa membantu sobat untuk menjawab soal yang diberikan oleh dosen/guru kalian. 6  + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan Berikut soal dan jawabanya : 1. Jelaskan pengertian Risiko Audit. Jawab : Konsep penting kedua yang ada dalam audit adalah risiko audit. Risiko audit merupakan risiko di mana auditor tanpa sadar dapat memberikan pendapat pada laporan keuangan yang salah saji material. Risiko uadit adalah risiko bahwa auditor mengungkapkan suatu pendapat audit yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung salah saji material. Laporan standar auditor menyatakan bahwa audit hanya menyediakan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji material. Istilah keyakinan yang memadai menyiratkan beberapa risiko bahwa salah saji material bisa hadir dalam laporan keuangan dan auditor akan...

Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia

Syifa.com - Profesi Akuntan di Indonesia  terhimpun dalam Ikatan Akuntan Indonesia yang berdiri pada 23 Desember 1957. Dewan Standar Akuntansi merupakan salah satu lembaga di bawah Ikatan Akuntan Indonesia yang bertugas menyusun dan menetapkan pernyataan standar akuntansi keuangan. Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia Kebutuhan standar akuntansi keuangan dirasakan perlu sejak diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun 1973. Pada tahun tersebut dibentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan struktur dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standar (GAAS). Panitia tersebut menghasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1973 dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Keduanya merujuk pada US-GAAP dan US-GAAS. Selama hampir sembilan tahhun, PAI tidak mengalami perkembangan, perubahan, maupun penambahan dari standar yang dibuat, padahal rujukan utamanya mengalami perubahan yang pesat. berdasarkan ketentuan yang ada saat itu, pengesahan ...

5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan

Syifa.com - Pasti sobat yang sedang baca artikel blog ini sedang mencari jawaban terkait jasa assurance dan audit laporan keuangan. Sobat tepat sekali mengunjungi blog ini. Karena di artikel blog ini saya akan menyajikan soal beserta jawabannya tentang jasa assurance dan audit laporan keuangan.  5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan Berikut soal dan jawabannya : 1. Tanya : Jelaskan hubungan dasar pemilik dan manajer untuk membantu dalam memahami permintaan untuk auditing ? Jawab : Model prinsipal-agen merupakan alat konseptual yang bermanfaat dan dapat dikembangkan dalam hubungan kontrak pekerjaan yang lebih kompleks antara prinsipal dan agen, dan konsep ini juga bisa diterapkan pada jenis hubungan lain yang ada dalam suatu entitas. Contohnya, bagaimana pemberi pinjaman mencegah manajemen untuk meminjam dana dan menggunakkannya secara tidak tepat? Satu cara adalah dengan menempatkan perjanjian terbatas dalam hal perjanjian utang yang harus d...