Syifa.com - Di sekitar kita terdapat begitu banyak perusahaan dengan berbagai karakteristik yang berbeda. Mulai dari warung makanan dan kios pulsa telepon yang bertebaran di berbagai tempat, pedagang pakaian di berbagai pusat perdagangan, pompa bensin yang berderet di sepanjang jalan, pabrik gula, bioskop, kafe, perusahaan transportasi hingga pusat kebugaran yang menjamur di seantero kota.
Keberadaan berbagai perusahaan tersebut telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat. Berbagai badan usaha tersebut didirikan dan tetap beroperasi dalam jangka panjang karena dibutuhkan oleh masyarakat.
Berbagai organisasi komersial yang merupakan bagian dari kehidupan masyarakat tersebut memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan lainnya. Perbedaan karakteristik ini dapat dilihat dari jenis produk yang dijualnya, merek produk yang digunakannya, bentuk hukum badan usahanya, nama dan popularitas badan usahanya, ukuran perusahaan hingga jumlah karyawan yang dimilikinya.
Dilihat dari jenis produk yang dijual, terdapat perusahaan yang menjual jasa sebagai sumber penghasilannya, perusahaan yang membeli dan mendistribusikan barang, hingga perusahaan yang membeli bahan baku, memprosesnya menjadi barang jadi dan menjualnya kepada konsumen dalam bentuk barang siap pakai.
Dilihat dari merek yang digunakannya, sebagian dari perusahaan tersebut menggunakan merek lokal yang baru diperkenalkan - sebagian merek tersebut hanya dikenal di daerah tertentu saja, sementara sebagian lainnya telah dikenal di seluruh Indonesia - sebagian lagi menggunakan merek internasional yang telah begitu terkenal di seluruh dunia.
Nama perusahaan-perusahaan itu sebagian belum dikenal sama sekali oleh masyarakat, sementara sebagian lagi telah sangat dikenal masyarakat di seluruh Indonesia, bahkan di berbagai belahan dunia. Demikian juga, dalam skala usaha ada berbagai ukuran badan usaha yang berbeda.
Ada badan usaha yang memiliki satu atau dua orang karyawan, seperti warung makanan, dan ada perusahaan yang memiliki ribuan karyawan seperti pabrik rokok. Dari jumlah modal yang ditanamkan juga bervariasi, mulai dari perusahaan kecil yang hanya memiliki modal beberapa juta rupiah, seperti warung rokok, hingga perusahaan yang membutuhkan investasi dan modal beberapa triliun rupiah, seperti pabrik semen.