"Katakan: Wahai hamba-hamba-Ku yang telah melampaui terhadap jiwa-jiwanya! Janganlah berputus asa dari kasih sayang Allah swt, Karena Allah swt akan mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dia Maha Pemberi Maaf, dan lagi Maha Kasih dan Sayang." (Az-Zumar; 53).
Open Up Your Mind
Berputus asa? Merasa kotor dan penuh dosa? Tercampakkan dari Allah swt, itu sering di alami orang. Dan itu hal yang alamiah.
Orang sering melakukan perbuatan dosa kadang hanya karena kelalaian. Karena ketidakmampuan mengendalikan diri. Atau karena faktor luaran yang mendorongnya. Dalam bahasa kecerdasan emosional, ada kondisi keterbajakan secara psikologis atau emosional, saat itu dia tidak mampu mengendalikan dorongan emosi yang tiba-tiba menyergap. Dan karena dia tidak cukup punya pertahanan dia pun akhirnya kalah, jatuh dalam dosa.
Keadaan semacam itu kemudian diratapi, disesalinya setelah waktu berselang. Dan tentu saja kondisi semacam itu masih baik; bila masih ada gerak dan dorongan dari dalam batin untuk kembali ke pangkuan kasih dan sayang Allah swt. Tentu saja, gerak itu bisa kita sebut sebagai hidayah. Dan harusnya gerakan rindu ingin kembali ke dalam kasih dan sayang Allah swt harus disambut dengan kegembiraan.
Tidak semua orang mendapatkan hidayah semacam ini; ada perasaan berdosa dan bersalah. Bersalah kepada diri yang mungkin saja kemudian menyalahkan diri! Tapi tentu saja itu bagus.
Dosa bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan enak dalam diri seseorang itu, kalau orang itu nuraninya masih bagus, artinya nurani atau cahaya hatinya masih bagus, cahaya hati itu sesungguhnya mirip dengan sistem kekebalan yang kalau ada penyakit masuk ke dalam tubuh kita, dia akan melakukan perlawanan.
Bagi orang-orang yang terus jiwanya dibiarkan dilumuri dan berkubang dalam dosa atau kezaliman, maka sistem kekebalan tidak cukup kuat bahkan bisa kalah. Kalau kalah maka yang terjadi adalah kejahatan dan perbuatan maksiatlah yang menguasainya.
Setiap kita melakukan kejahatan kita sudah tidak lagi merasakan rasa tidak nyaman dalam hati, tapi kita sesungguhnya sedang rusak sekali pertahanan ruhani kita. Dan akhirnya, kita sulit untuk mengobatinya. Maka hati-hati lah kawan ku
Namunn, sebagaimana sering terjadi dan dialami, bersamaan dengan munculnya gerak kerinduan ingin kembali, kadang muncul perasaan khawatir yang berlebihan dan pesimis. Tentu saja itu juga hal yang wajar. Ini sangat manusiawi. Bukankah kita juga kalau telah berbuat salah kepada seseorang meski sudah meminta maaf, masih ada prasangka jangan-jangan ada dendam.
Tapi Allah swt telah mendeklarasikan bahwa dirinya adalah Dzat Yang Maha Kasih dan Sayang. Dia sudah berjanji akan menerima segala bentuk permintaan maaf dan taubat. Apapun dosa-dosanya akan diampuni Allah swt. dan ingatlah, bahwa Allah swt adalah Dzat yang tidak mengingkari janji-Nya.
Kembali kepada Allah swt adalah dengan mengharap kasih dan sayang-Nya yakni dengan melakukan taubat yang benar; meninggalkan segala bentuk dosa; mengembalikan yang bukan menjadi hak milik kita; mengubah perilaku yang buruk menjadi lebih taat kepada Allah swt. Jadi, ada gerak keinginan dan berjuang keras untuk terus memperbaiki diri.
Jadi, jika kita sudah mengetahui betapa Allah swt sangat sayang kepada hamba-hamba-Nya yang tergelincir dosa kemudian dia kembali melakukan kebajikan dan menyesali atas segala perbuatan dosanya. Maka Allah swt. akan mengampuni dosa hamba-Nya yang seperti itu walaupun dosanya banyak seperti banyak buih di lautan.
Marilah kawan-kawan ku semuanya, kita selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah swt kepada kita, mulai dari kita bangun tidur sampai tidur kembali. Sungguh banyak nikmat yang kita nikmati. Maka tidak ada ruang untuk kata berputus asa dari rahmat Allah swt.
Semoga kita menjadi pribadi yang selalu bersyukur atas nikmat yang Allah swt berikan kepada kita. Dan akhirnya sampai disini artikel yang bisa saya bagikan kepada kalian. Sampai ketemu di artikel selanjutnya. Salam sukses dan terima kasih sudah berkunjung di blog sederhana ini.