Syifa.com - Kewajiban lancar adalah kewajiban yang akan dibayar dengan menggunakan aktiva lancar dan harus segera dilunasi dalam jangka waktu satu tahun. Yang termasuk dalam kategori kewajiban lancar adalah utang usaha, pendapatan diterima di muka, utang pajak penghasilan, utang bunga, utang upah, utang pajak penjualan, dan kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu satu tahun.
Kewajiban lancar dan penggajian |
Utang usaha timbul pada saat barang atau jasa diterima sebelum melakukan pembayaran. Sedangkan pendapatan diterima di muka timbul pada saat pembayaran diterima sebelum barang atau jasa diberikan. Utang pajak penghasilan karyawan merupakan jumlah pajak yang terutang kepada pemerintah atas besarnya gaji karyawan yang terkena pajak penghasilan. Utang bunga merupakan jumlah bunga yang terutang kepada kreditor atas dana yang dipinjam.
Utang upah merupakan jumlah upah yang terutang kepada karyawan atas manfaat yang telah diterima perusahaan melalui jasa karyawan selama periode berjalan. Utang pajak penjualan merupakan utang atas pajak yang dipungut dari pembeli ketika penjualan terjadi. Sebagian dari kewajiban jangka panjang yang sifatnya lancar adalah sebagian dari kewajiban jangka panjang yang akan segera jatuh tempo dalam jangka waktu maksimal satu tahun.
Wesel bayar dapat diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu wesel bayar berbunga dan wesel bayar yang didiskontokan. Untuk wesel bayar berbunga, beban bunga akan diakui atau dicatat pada akhir periode akuntansi dan atau pada saat wesel jatuh tempo. Beban bunga yang dicatat pada akhir periode akuntansi merupakan beban bunga berjalan, terhitung mulai pada saat wesel diterbitkan sampai dengan tanggal tutup buku perusahaan.
Dalam praktik, kadang-kadang debitur dapat menerbitkan wesel bayar yang didiskontokan, bukan wesel bayar berbunga. Meskipun wesel bayar yang didiskontokan tidak menyebutkan secara spesifik besarnya tingkat suku bunga, akan tetapi kreditor sesungguhnya telah menetapkan tingkat suku bunga.
Bunga yang ditetapkan oleh kreditor ini akan secara otomatis mengurangi nilai nominal wesel yang diterbitkan oleh debitur. Bunga yang mengurangi nilai nominal wesel dinamakan diskonto. Untuk wesel bayar yang didiskontokan, akun beban bunga akan langsung dicatat atau diakui pada saat wesel bayar diterbitkan (ditandatangani), tidak ada jurnal yang dibuat untuk mengakui bunga berjalan, demikian juga tidak ada pengakuan atas beban bunga pada saat utang wesel dibayarkan.
Suatu transaksi yang terjadi di masa lampau akan menimbulkan kewajiban apabila kejadian tertentu terjadi di masa mendatang. Kewajiban potensial ini dinamakan sebagai kewajiban kontijensi, di mana kewajiban belum terjadi pada tanggal neraca. Kewajiban ini baru akan terjadi secara aktual tergantung pada adanya kejadian di masa mendatang.
Salah satu contoh kewajiban kontijensi adalah utang garansi produk. Untuk tujuan pembukuan atau akuntansi, estimasi atas beban garansi produk seharusnya di buat dan dicatat pada saat terjadinya penjualan produk, bukan pada saat terjadinya klaim aktual dari pembeli yang membutuhkan perbaikan.
Istilah gaji biasanya digunakan untuk pembayaran atas pemakaian jasa karyawan bagian manajerial dan administrasi. Besarnya gaji yang diterima oleh karyawan dihitung berdasarkan tarif bulanan, bukan per jam atau harian. Sedangkan untuk upah biasanya dibayarkan berdasarkan hitung jam, harian, mingguan, atau kesatuan pekerjaan (borongan).
Umumnya, upah dibayarkan kepada karyawan bagian toko, buruh pabrik, mekanik bengkel, dan pekerja borongan. Dalam praktik, istilah gaji dan upah sering digunakan secara bergantian. Besarnya gaji yang dibayarkan oleh pemberi kerja kepada karyawannya biasanya tidak hanya terdiri atas gaji pokok saja, melainkan juga tunjangan-tunjangan, seperti tunjangan transpor, tunjangan makan, tunjangan keluarga (nikah), dan tunjangan-tunjangan lainnya.
Jumlah gaji bruto (kotor) adalah besarnya gaji pokok ditambah dengan tunjangan-tunjangan, sebelum dikurangi dengan potongan-potongan. Jumlah gaji bruto setelah dikurangi dengan potongan-potongan, dinamakan gaji bersih. Gaji bersih ini merupakan jumlah yang akan diterima oleh karyawan dari pemberi kerja.
Gaji bersih ini sering dinamakan sebagai jumlah gaji yang akan dibawa pulang oleh karyawan (take homepay). Potongan-potongan yang mengurangi jumlah gaji yang diterima oleh karyawan biasanya terdiri atas potongan untuk pajak penghasilan dan jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek).
Pengendalian internal atas sistem penggajian diperlukan untuk menjamin agar pembayaran gaji dapat dilakukan secara akurat dan tepat waktu serta tersedianya catatan akuntansi yang memadai atas penggajian. Selain itu juga, sistem penggajian harus dapat menyediakan pengamanan yang memadai terhadap tindakan pencurian, penyelewengan, dan penyalahgunaan atas dana gaji.
Perusahaan perlu menerapkan suatu sistem penggajian yang mencakup prosedur otorisasi penggajian yang tepat. Aktivitas penggajian meliputi empat fungsi, yaitu perekrutan karyawan, pencatatan jam kerja atau kehadiran karyawan, menyiapkan (verifikasi) penggajian, dan pembayaran gaji.
Sumber: Pengantar akuntansi II oleh Hery, S.E., M.Si. (hal:25-27).