Syifa.com - Dilihat dari bidang usahanya yang digeluti dan produk yang dihasilkan, secara umum perusahaan dibedakan menjadi 3, yaitu:
Perusahaan Jasa, yaitu perusahaan yang produknya adalah sesuatu yang bersifat nonfisik. Contohnya mencakup perusahaan transportasi, biro wisata, bioskop, konsultan, kantor akuntan, dan sebagainya. Perusahaan transportasi tidak menjual kendaraan yang digunakannya kepada konsumen, tetapi menggunakan kendaraan tersebut untuk mengangkut orang atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya.
Biro wisata tidak menjual tempat wisata kepada pelanggannya, tetapi membawa pelanggannya untuk menikmati suatu objek wisata tertentu. Bioskop tidak menjual gulungan rol film atau kepingan CD kepada para penontonya, tetapi memberikan pengalaman untuk menikmati cerita yang disajikan dalam film tertentu.
Kantor konsultan tidak menjual karyawannya kepada para pelanggan, tetapi memberikan berbagai nasehat bisnis - seperti nasehat pemasaran, nasehat keuangan, nasehat keuangan, nasehat teknis - kepada para kliennya. Itulah uniknya perusahaan jasa.
Perusahaan Dagang, yaitu perusahaan yang membeli barang dari perusahaan lain dan menjualnya kepada pihak yang membutuhkan/konsumen. Sebagai contoh, pasar swalayan (Hero, Indomaret, Robinson, dan lain-lain), distributor elektronik, dan sebagainya.
Jadi, fungsi perusahaan dagang adalah sebagai jembatan antara konsumen yang membutuhkan barang tertentu dan produsen yang membutuhkan barang tersebut. Perusahaan dagang membeli barang tertentu dan menjualnya kepada pihak lain yang membutuhkan barang tersebut.
Perusahaan Manufaktur, yaitu perusahaan yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai. Sebagai contoh, produsen mie instant mengolah tepung terigu hingga menjadi mie instant yang siap dikonsumsi, produsen pakaian mengolah kain menjadi kemeja, produsen memel mengolah kayu menjadi berbagai peralatan mebel. Jadi, perusahaan manufaktur membeli bahan baku dari produsen atau dari produsen atau dari supplier bahan baku.
Bahan baku tersebut lalu diolah oleh perusahaan sampai menjadi barang jadi yang siap pakai. Untuk mengolah bahan baku menjadi barang jadi, perusahaan menambahkan bahan tambahan (bahan penolong) ke bahan baku tersebut.
Untuk mengolah bahan baku menjadi barang yang memiliki nilai tambah dibutuhkan bantuan tenaga kerja yang secara langsung terlibat dalam proses produksi. Dan dalam proses pengolahannya dibutuhkan bantuan mesin, gedung pabrik, pekerja tidak langsung, listrik, air, dan sebagainya.