Langsung ke konten utama

Tujuan didirikannya sebuah perusahaan

Syifa.com - Secara umum, tujuan perusahaan didirikan adalah untuk melipatgandakan kekayaan pemiliknya. Sebagai intitusi pencipta kekayaan (wealth creating institution), perusahaan harus mampu menghasilkan laba.


Laba adalah selisih antara penghasilan yang diterima perusahaan dari pelanggan atas penjualan barang dan jasa dengan pengorbanan ekonomis yang dilakukan perusahaan yang memperoleh barang atau jasa tersebut.

Itu berarti setiap perusahaan harus mampu menghasilkan produk yang dapat dijual kepada masyarakat agar tujuan perusahaan tercapai. Untuk dapat menciptakan kekayaan sebagai tujuan pendiriannya, perusahaan harus melaksanakan tiga kegiatan utama, yaitu:
  1. Mendesain produk (barang atau jasa) yang sesuai dengan kebutuhan konsumen.
  2. Membuat produk secara efektif biaya.
  3. Memasarkan produk secara efektif kepada konsumen.

Dua dari 3 kegiatan yang harus dilakukan demi mencapai tujuannya adalah mendesain dan memasarkan produk. Produk tersebut dapat berupa produk nonfisik, barang jadi siap pakai, atau bahan baku yang harus diproses lebih lanjut.

Dalam upaya menciptakan kekayaan melalui aktivitas yang dapat menghasilkan laba, perusahaan membutuhkan sejumlah sumber daya untuk menggerakkan roda organisasinya. Untuk memiliki sumber daya yang dibutuhkan, perusahaan dapat memperolehnya dari pemilik dalam bentuk setoran modal atau pinjaman dari kreditor.

Sedangkan untuk memperoleh bahan baku yang akan diproses atau barang yang akan dijual, perusahaan dapat memperolehnya dari produsen bahan tersebut atau dari pemasok bahan atau barang dagang. Jika produk perusahaan itu telah terjual kepada masyarakat, maka perusahaan akan memperoleh laba usaha.

Laba usaha tersebut harus dilaporkan kepada pemerintah untuk dikenakan pajak penghasilan, dan kepada pemilik untuk mengetahui bagian laba yang menjadi hak pemilik. Kepada kreditor juga harus dilaporkan bagaimana perusahaan mengelola uang yang telah dipinjamkan kreditor.

Perusahaan juga harus menginformasikan tentang kinerja keuangannya serta dampaknya jika terjadi tuntutan kenaikan upah kepada serikat pekerja. Perusahaan juga perlu memberikan informasi tentang prospek pengembangan perusahaan di masa mendatang kepada calon investor.

Jadi, perusahaan sebagai suatu organisasi pencari laba memiliki keharusan untuk berhubungan dengan pihak - pihak lain yang terkait dengan perushaan tersebut. Perusahaan harus memberikan informasi menyangkut kinerja dan posisi  keuangannya kepada berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder) dengan perusahaan. 

Postingan populer dari blog ini

6 + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan

Syifa.com - Untuk membantu sobat yang sedang mencari jawaban terkait audit laporan keuangan. Saya coba menyajikan jawaban yang mungkin bisa membantu sobat untuk menjawab soal yang diberikan oleh dosen/guru kalian. 6  + Soal beserta jawabannya tentang audit laporan keuangan Berikut soal dan jawabanya : 1. Jelaskan pengertian Risiko Audit. Jawab : Konsep penting kedua yang ada dalam audit adalah risiko audit. Risiko audit merupakan risiko di mana auditor tanpa sadar dapat memberikan pendapat pada laporan keuangan yang salah saji material. Risiko uadit adalah risiko bahwa auditor mengungkapkan suatu pendapat audit yang tidak tepat ketika laporan keuangan mengandung salah saji material. Laporan standar auditor menyatakan bahwa audit hanya menyediakan keyakinan memadai bahwa laporan keuangan tidak mengandung salah saji material. Istilah keyakinan yang memadai menyiratkan beberapa risiko bahwa salah saji material bisa hadir dalam laporan keuangan dan auditor akan...

Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia

Syifa.com - Profesi Akuntan di Indonesia  terhimpun dalam Ikatan Akuntan Indonesia yang berdiri pada 23 Desember 1957. Dewan Standar Akuntansi merupakan salah satu lembaga di bawah Ikatan Akuntan Indonesia yang bertugas menyusun dan menetapkan pernyataan standar akuntansi keuangan. Perkembangan DSAK dan PSAK di indonesia Kebutuhan standar akuntansi keuangan dirasakan perlu sejak diaktifkannya kembali pasar modal pada tahun 1973. Pada tahun tersebut dibentuk panitia penghimpun bahan-bahan dan struktur dari Generally Accepted Accounting Principles (GAAP) dan Generally Accepted Auditing Standar (GAAS). Panitia tersebut menghasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI) 1973 dan Norma Pemeriksaan Akuntan (NPA). Keduanya merujuk pada US-GAAP dan US-GAAS. Selama hampir sembilan tahhun, PAI tidak mengalami perkembangan, perubahan, maupun penambahan dari standar yang dibuat, padahal rujukan utamanya mengalami perubahan yang pesat. berdasarkan ketentuan yang ada saat itu, pengesahan ...

5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan

Syifa.com - Pasti sobat yang sedang baca artikel blog ini sedang mencari jawaban terkait jasa assurance dan audit laporan keuangan. Sobat tepat sekali mengunjungi blog ini. Karena di artikel blog ini saya akan menyajikan soal beserta jawabannya tentang jasa assurance dan audit laporan keuangan.  5 + Soal dan Jawaban Jasa Assurance dan Audit Laporan Keuangan Berikut soal dan jawabannya : 1. Tanya : Jelaskan hubungan dasar pemilik dan manajer untuk membantu dalam memahami permintaan untuk auditing ? Jawab : Model prinsipal-agen merupakan alat konseptual yang bermanfaat dan dapat dikembangkan dalam hubungan kontrak pekerjaan yang lebih kompleks antara prinsipal dan agen, dan konsep ini juga bisa diterapkan pada jenis hubungan lain yang ada dalam suatu entitas. Contohnya, bagaimana pemberi pinjaman mencegah manajemen untuk meminjam dana dan menggunakkannya secara tidak tepat? Satu cara adalah dengan menempatkan perjanjian terbatas dalam hal perjanjian utang yang harus d...