Kewajiban dalam bentuk janji tertulis dicatat sebagai utang wesel. Wesel bayar memerlukan pembayaran bunga dan seringkali karena ayat jurnal pembalik sifatnya optional (pilihan), dan jika seandainya perusahaan pada tanggal 1 Januari 2009 memilih untuk tidak membuat ayat jurnal pembalik, maka jurnal yang akan dibuat untuk mencatat pembayaran utang wesel pada saat jatuh tempo akan menjadi :
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
29 Feb' 09 Utang Wesel 100.000.000
Utang Bunga 4.000.000
Beban Bunga * 2.000.000
Kas 106.000.000
* (2 bulan x 12% / 12 bulan
x 100 juta)
Perhatikanlah, meskipun ayat jurnal pembalik dibuat ataupun tidak (1 Jan'09), penekanannya adalah bahwa beban bunga untuk tahun 2008 sebesar Rp. 4.000.000,- (untuk 4 bulan) dan beban bunga untuk tahun 2009 sebesar Rp. 2.000.000,- (untuk 2 bulan), di mana utang wesel serta utang bunga lunas. Beban bunga sebesar Rp. 4.000.000,- akan dilaporkan dalam laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2008 sebagai beban lain-lain. Akun beban bunga ini karena merupakan perkiraan sementara, maka ditutup pada 31 Desember 2008.
Untuk mengilustrasikan akuntansi atas wesel bayar berbunga, yang diterbitkan oleh perusahaan dalam rangka menggantikan sementara utang usaha yang telah jatuh tempo, asumsi bahwa (periode akuntansi perusahaan adalah tahunan, yang akan berakhir setiap tanggal 31 Desember):
1 Maret membeli barang dagangan seharga Rp. 30.000.000,- dengan persyaratan kredit 1/10, n/30. Sistem pencatatan persediaan yang digunakan oleh perusahaan adalah metode periodik.
31 Maret untuk menggantikan sementara utang usaha yang telah jatuh tempo atas transaksi pembelian barang dagangan yang dilakukan pada tanggal 1 Maret yang lalu, perusahaan menerbitkan wesel bayar dengan nilai nominal sebesar Rp. 30.000.000,-. Wesel bayar ini berjangka waktu 45 hari dengan tingkat suku bunga 10% per tahun (asumsi 1 tahun = 360 hari)
15 Mei Perusahaan melunasi utang wesel yang telah jatuh tempo (yang diterbitkan pada tanggal 31 Maret yang lalu ).
Keseluruhan ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
1 Maret Pembelian 30.000.000
Utang Usaha 30.000.000
31 Maret Utang Usaha 30.000.000
Utang Wesel 30.000.000
15 Mei Utang Wesel 30.000.000
Beban Bunga * 375.000
Kas 30.375.000
* (45 hari/360 hari x 10% x 30 juta)
Dalam praktik, kadang-kadang debitur dapat menerbitkan wesel bayar yang didiskontokan, bukan wesel bayar berbunga. Meskipun wesel bayar yang didiskontokan tidak menyebutkan secara spesifik besarnya tingkat suku bunga, akan tetapi kreditor sesungguhnya telah menetapkan tingkat suku bunga. Bunga yang ditetapkan oleh kreditor ini akan secara otomatis mengurangi nilai nominal wesel yang diterbitkan oleh debitur. Bunga yang mengurangi nilai nominal wesel dinamakan diskonto. Untuk mengilustrasikan akuntansi atas wesel bayar yang didiskontokan, asumsi bahwa perusahaan pada tanggal 1 September 2008 meminjam uang sebesar Rp. 100.000.000,- dari bank.
Dalam hal ini, perusahaan menerbitkan wesel bayar dengan tingkat dikonto 12% per tahun. Wesel bayar ini akan jatuh tempo dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal penerbitan. Periode akuntansi perusahaan adalah tahunan, yang akan berakhir setiap tanggal 31 Desember. Keseluruhan ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi di atas adalah:
Tanggal Nama Perkiraan Debet Kredit
1 Sept'08 Kas 94.000.000
Beban Bunga 6.000.000
Utang Wesel 100.000.000
(Penerbitan Wesel)
29 Febr'09 Utang Wesel 100.000.000
Kas 100.000.000
(Pembayaran utang wesel)
Perhatikanlah bahwa dengan utang wesel sebesar Rp. 100.000.000,- perusahaan hanya akan menerima bersih jumlah pinjaman sebesar Rp. 94.000.000,-. Dalam hal ini (untuk wesel bayarr yang didiskontokan), akun beban bunga akan langsung dicatat atau diakui pada saat wesel bayar diterbitkan (ditandatangani). Tidak ada jurnal yang dibuat untuk mengakui bunga berjalan pada tanggal 31 Desember 2008, demikian juga tidak ada pengakuan atas beban bunga pada saat utang wesel dibayarkan.
source : Pengantar Akuntansi II || Hery, S.E., M.Si.
Komentar